Apa Itu Uji Assay pada Logam Mulia?

Assay pada Logam Mulia

Assay pada logam mulia adalah proses pengujian yang di lakukan terhadap logam mulia untuk menganalisis dan memverifikasi komposisi yang ada pada logam mulia. Tujuannya untuk memastikan tingkat kemurnian yang akan ditulis di sertifikat. Biasanya dilakukan pada emas dan perak. Para pekerja assay (assayer) ini biasanya ditempatkan di pabrik logam mulia

Contoh! sebuah pabrik menyatakan kemurnian emas dan perak yang dicetak itu 99.999%, maka penguji assay perlu lakukan pembuktian untuk memenuhi standard yang diajukan oleh pabrik tersebut. Proses assay ini bisa ditemui pada berbagai bentuk logam mulia mulai dari batangan, koin atau bentuk khusus lainnya. Jadi selain untuk menguji kemurnian, assay ini juga untuk menguji kejujuran sebuah perusahaan terhadap produknya.

Gimana cara tahu Assay pada logam mulia?

Assay ini bisa ditandai dengan logam mulia yang disertai oleh sebuah sertifikat atau kartu yang dikemas langsung bersama kemasan yang sudah di segel atau disebut assay card atau assay certificate. Pada pengujian ini bisanya juga ditampilkan bukti tingkat kemurnian logam mulia nya, tanggal pembuatannya beserta nomor seri yang unik dan tanda dari masing-masing kilang atau pabrik. Contoh pabrik yang menggunakan assay ini seperti PAMP dan Antam.

Karena itulah, logam mulia yang melalui proses assay ini harga premium nya lebih tinggi. Karena pengujian assay ini menambah nilai plus pada logam mulia yang dibeli karena sudah dijamin keasliannya. Dan juga akan lebih mudah untuk diperjualbelikan.

Lihat juga: Mineral Emas dengan Hukum Archimedes ini hubungan nya

Proses Pengujian Assay

Dalam melakukan proses assay ini terlebih dahulu ditentukan jenis logam mulia nya untuk disesuaikan dengan proses pengujian yang mana yang paling tepat. Proses pertama yaitu, assayer atau ahli assay nya mengambil sampel logam cair pada saat diproduksi atau bisa mengambil pada serutan logam yang di cor. Dari situlah nantinya salah satu teknik digunakan untuk menentukan kualitas dan kemurnian logam mulia. Teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut:

Wet: Terdapat 3 jenis pengujian teknik wet (basah) ini yaitu elektrolitik, volumetric dan gravimetri. Biasanya sampel dilarutkan ke dalam asam nitrat, dan sesudah itu ditambah dengan larutan garam. Setelah tercampur, biasanya akan terbentuk gumpalan putih seperti awan. Nah gumpalan ini lah yang akan di uji. Teknik ini sering di uji pada perak dan seringnya menggunakan teknik volumetric.

Dry: Pada proses ini sampel dipanaskan bersamaan dengan bahan kimia. Dari sini akan tercipta bahan seperti limbah yang sering di sebut sebagai “”slag” yaitu terak/ ampas leburan logam yang akan terpisah dari logam murni menjadi sebuah endapan dibawah. Setelah campuran tadi mendingin, ampas akan terkelupas dan meninggalkan sisa logam untuk ditimbang dan dibandingkan. Cara ini bisa digunakan pada emas dan perak.

Fire assay: Ini adalah metode tertua untuk mengecek kemurnian pada logam mulia. Tapi teknik ini juga akan merusak logam dan memakan waktu yang cukup panjang. Tapi pengujian yang dilakukan biasanya akurat. Biasanya prosesnya yaitu sampel dipanaskan dengan bantuan bahan kimia kering (fluks) dan karbon yang nantinya akan terjadi reaksi kimia. Dari sini, tercipta pemisahan dan mulai dilakukan pengujian dan kualitas logam. Dan pada proses akhir, dilakukan penimbangan  dengan bantuan alat seperti spektroskopi absorpsi atom.

Spectrograph: Proses ini melibatkan bantuan cahaya dan muatan listrik yang dilewatkan melalui sampel. Pengujian di tentukan pada kekuatan cahaya untuk mengukur tingkat kemurnian logam pada sampel.

X-ray fluorescence: Teknik ini mungkin kurang begitu akurat dibanding teknik api (fire assay). Tapi, proses pengujiannya akan lebih cepat dan tidak merusak logam. Jadi sampel di sinarin dengan x-ray, kemudian intensitas sinar x yang dipancarkan yang akan menentukan kemurnian logam.

error: Content is protected !!