ANTAM yang merupakan singkatan dari PT Aneka tambang Tbk adalah perusahaan pertambangan Indonesia yang memproses mineral yang terdiri dari emas, nikel, bauksit dan alumina. Emas dan nikel menjadi produksi utama dalam perusahaan ini.
ANTAM merupakan produsen nikel yang terbesar di Indonesia dan mendapat pendapatan terbesar sebelum adanya larangan produksi biji nikel.
Mengapa produk ANTAM menjadi sangat terkenal di Indonesia?
Sejarah ANTAM: ANTAM didirikan pada era pemerintahan Suharto pada tahun 1968 yang menggabungkan beberapa perusahaan pertambangan milik negara dan mulai masuk dalam daftar Bursa Efek Jakarta pada tahun 1997. ANTAM adalah satu-satunya kilang emas di Indonesia yang diakreditasi oleh London Bullion Market Association (LBMA). Kemudian hingga tahun 2017, Antam yang pada awalnya merupakan perusahaan milik negara yang 65% sahamnya dipegang pemerintah Indonesia akhirnya dialihkan kepemilikannya ke PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Inalum) dengan maksud menciptakan perusahaan induk nasional.
Tempat Produksi penambangan
Antam pada awalnya adalah produsen dari bauksit, feronikel, nikel, emas dan perak. Emas yang dikeluarkan ANTAM merupakan contributor utama pendapatan perusahaan ini.
Segmen yang dikelola oleh ANTAM meliputi komoditas emas, perak, pengolahan logam mulia dan jasa pengilangan. Emas dan Perak diproduksi dengan cara penambangan dan peleburan bijih emas hingga akhirnya dibentuk menjadi emas dan perak batangan.
Pada tahun 1981, ahli Geologi dari ANTAM mengindikasikan adanya simpanan emas yang ada di bawah tanah yakni di Pongkor, Jawa Barat hingga kemudian mendapat izin penambangan pada tahun 1992 dan memulai produksi pada bulan Mei 1994. Ciguha, Kubang Cicau dan Ciurug merupakan tempat tambang emas utama yang ada di Pongkor.
Kemudian pada tahun 2009, tambang emas bawah tanah juga ditemukan di Cibaliung, Banten oleh Arc Exploration yang adalah perusahaan milik Australia, lalu memulai operasinya pada tahu 2010 yang dipegang oleh anak perusahaan yaitu PT Cibaliung Sumberdaya. Cikoneng dan Cibitung merupakan tambang penghasil utama emas di Cibaliung.
Waktu yang tepat untuk membeli emas.
Proses Penambangan Bawah Tanah
Cara mengangkut atau mengeluarkan bijih emas atau bahan galian lainnya teridiri dari beberpa metode yang masuk dalam 3 golongan, yakni:
- Supported opening, metode tambang bawah tanah yang menggunakan penyangga seperti metode Cut and fill, Square set stopping, dan Stoll stopping.
- Self Supported Opening, metode tambang bawah tanah yang tidak menggunakan penyangga seperti Geophering, Underground glayhole, Sringkage stopping, sublevel stopping.
- Caving method, metode penambangan yang bertujuan untuk memotong bagian bawah blok bijih sehingga blok bijih mengalami keruntuhan seperti Top Slicing, Sub level caving, dan Block caving.
ANTAM sendiri menggunakan metode cut and fill konvensional yang masuk dalam golongan Supported Opening yang merupakan metode penambangan bawah tanah yang menggunakan penyangga yang aktivitas dibawah tanahnya menggunakan alat-alat seperti Jumbo Drill yang merupakan alat pemboran dan load haul dump (LHD) sebagai alat angkut atau penggalinya dari dalam tanah ke permukaan tanah. Penggunaan pemotongan dan pengisian mekanis seperti Jumbo drill dimaksudkan tidak hanya untuk membantu dalam memenuhi target produksi yang meningkat tetapi juga untuk menurunkan biaya produksi secara keseluruhan dan untuk meningkatkan efisiensi. Bijih emas di Pongkor dan Cibaliung melewati berbagai proses yang meliputi penghancuran, penggilingan, sianidasi, pencucian dan pelucutan karbon, menggunakan elektro untuk peleburan dan pengecoran untuk menghasilkan emas batangan. Kemudian emas batangan tersebut dikirim ke kilang Logam Mulia ANTAM yang berada di Jakarta untuk kemudian dilakukan pemurnian. Emas batangan ANTAM memberikan jaminan keaslian produknya dengan kemurnian 99.99%.
